ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN PENENTUAN WAKTU ISTIRAHAT KERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT. TUNAS DAYA SEJAHTERA

Aldi S Al Rasyid, Rus Indiyanto, Nailul Hasan

Abstract


ABSTRAK
Lingkungan kerja fisik dan kelelahan kerja merupakan aspek yang mempengaruhi performa tubuh dalam produktivitas kerja. Kedua aspek tersebut harus memiliki kondisi yang ergonomis dan sesuai dengan standar atau nilai ambang batas. Lingkungan kerja fisik meliputi pencahayaan, kelembaban, kebisingan, dan temperatur. Presentase cardiovascular load (CVL) telah diukur untuk mengetahui tingkat kelelahan pada pekerja. Kelelahan pada pekerja akan diperbaiki dengan penentuan waktu istirahat kerja. Kondisi lingkungan kerja fisik yang ergonomis pada area By mesin inline skives, tread cutting, envelope spreader vacum envelope dan chamber akan didapatkan apabila pencahayaan di area tersebut disesuaikan dengan standar minimal yang telah ditetapkan dan penambahan alat bantu seperti kipas angin dan exhaust udara diperbanyak agar sirkulasi udara di lokasi pekerja dapat berjalan dengan baik. Lalu, waktu istirahat kerja sebaiknya diterapkan sesuai dengan konsumsi energi rata-rata pekerja. Sehingga, perhitungan waktu istirahat kerja (Rest Period) dengan waktu kerja 8 jam/hari istirahat kerja dilakukan setiap 1 (satu) jam selesai melaksanakan pekerjaan dengan waktu istirahat kerja selama 18,4 menit setiap istirahat.

Kata Kunci: Kelelahan Kerja, Lingkungan Kerja Fisik, Waktu Istirahat Kerja.

ABSTRACT
Physical work environment and work fatigue are aspects that affect the body's performance in work productivity. Both aspects must have ergonomic conditions and comply with standards or threshold values. The physical work environment includes lighting, humidity, noise and temperature. The percentage of cardiovascular load (CVL) have been measured to determine the level of fatigue in workers. Worker fatigue will be corrected by determining work breaks. Ergonomic physical working environment conditions in the area will be obtained if the lighting in the area is adjusted to the minimum standards that have been set and the addition of assistive devices such as fans and air exhaust is reproduced so that air circulation at the work site can run well. Then, work breaks should be applied in accordance with the average energy consumption of the worker. Thus, the calculation of the rest period of work (Rest Period) with a work time of 8 hours / day of work rest is done every 1 (one) hour after carrying out work with a break of work for 18,4 minutes each break.

Keywords: Work Fatigue, Physical Work Environment, Work Break Time.

Full Text:

PDF

References


Anizar., Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Graha Ilmu, Jakarta, 2009. Bambang Suhardi, 2008. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Industri Jilid 2 untuk SMK. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

ILO (Intenational Labour Office). 1998. Work Organization and Ergonomics Geneva. Kavianian, H R & C.A Wentz. 1990. Occupational and Environment Safety Engineering and Management. New York: Van Nostrand Reinhold.

Pheasant, S. T., 1988. Anthropometry Ergonomics and Design. London: Taylor and Farncis.

S Russeng, S. 2011. Kelelahan Kerja Dan Kecelakaan Lalu Lintas. yogyakarta: Ombak

Suma’mur. 2009. Hiegiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Jakarta : CV Sagung Seto

Sutalaksana, et al. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Jurusan TI – ITB.

Wignjosoebroto, Sritomo. 1995.”Ergonomi, Studi Gerak Dan Waktu. Teknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas kerja, Edisi Pertama”. PT. Guna Widya : Jakarta

Wignjosoebroto, S. (2003). Ergonomi: Studi Gerak dan Waktu . Surabaya: Guna Widya.

Andriyanto, A.; Bariyah, C. (2012). ”Analisis beban kerja operator mesin pemotong batu besar (sirkel 160 cm) dengan menggunakan metode 10 denyut”. Jurnal Imiah Teknik Industri, Vol. 11 (2), pp.: 136 – 143.

Setyowati, et al. 2014. Penyebab Kelelahan Kerja pada Pekerja Mebel. Kesmas: National Public Health Journal, 8, 386-392.

Morris, J. D. (2009), “Convective Heat Transfer in Radially Rotating Ducts,” Proceedings of the Annual Heat Trans fer Conference, edited by B. Corbell, Vol. 1, Inst. of Mechanical Engineering, New York, pp. 227–234.

Tseng, K. (2006), “Nonlinear Green’s Function Method for Transonic Potential Flow,” Ph.D. Dissertation, Aero nautics and Astronautics Dept., Boston Univ., Cambridge, MA

Linda, Theresia. 2006. “penentuan lama waktu istirahat pada tahun 2006 di PT KMK Global Sports yang memproduksi sepatu olah raga dengan merek dagang NIKE”. Skripsi.Linda, dkk. 2006. “Penentuan Lama Waktu Istirahat Berdasarkan Beban Kerja Dengan Menggunakan Pendekatan Fisiologis”. Skripsi.

Purnomo, Bagus. 2006. “Pendekatan Biomekanika untuk Desain Beban Kerja dan Perbaikan Metode Kerja pada pekerja mebel kayu mangga”. Skripsi.

Bagus.2006. “Pendekatan Biomekanika untuk Desain Beban Kerja dan Perbaikan Metode Kerja pada pekerja mebel kayu manga melalui pendekatan Recommended Weight Limit (RWL) dan Lifting Indek (LI)”. Skripsi.

Puspitasari, Rini. 2013.“Skripsi Pengaruh Warna Dinding Terhadap Intensitas Pencahayaan Dalam Ruang”. Makassar: UIN Alauddin Makassar.

Widodo, Sarwo. 2008. Penentuan Lama Waktu Istirahat Berdasarkan Beban Kerja Dengan Menggunakan Pendekatan Fisiologis di Pabrik Minyak Kayu Putih Krai. Surakarta : Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.