PENILAIAN KINERJA KASIR MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PT.XYZ

Abstract

ABSTRAK
PT. XYZ merupakan perusahaan bergerak di bidang jasa keuangan. PT. XYZ melayani jasa keuangan seperti KCA (Kredit Cepat Aman), Kresida (Kredit dengan angsuran bu- lanan), dll. Perusahaan ini memiliki dua kantor yang biasa disebut dengan kantor cabang dan Unit Pelayanan Cabang (UPC). Pada kondisi di lapangan terjadi adanya ketidakcocokan arus kas antara catatan real nya dengan uang yang akan disetorkan kepada cabang. Dampak ketidak cocokan ini adalah kasir harus mengupayakan tanggungjawab atas arus kas yang masuk maupun keluar, agar kinerja kasir menjadi optimal dan kondisi keuangan pada perusahaan menjadi stabil. Pada kasus ini terdapat banyak metode untuk me- nyelesaikan, salah satunya adalah menggunakan metode Analytical Hierarcy Process (AHP) dan Objective Matrix (OMAX). Berdasarkan hasil penilaian kinerja kasir di PT.Pegadaian (Persero), dilakukan pembobotan 5 key performance indicator (KPI) pada masing-masing UPC. Melalui perhitungan menggunakan metode AHP dan OMAX dapat disimpulkan bahwa pada kinerja kasir memiliki nilai 5.9745 pada UPC 1, 5.886918 pada UPC 2, 6 pada UPC 3, 5.690644 pada UPC 4, 5.09093 pada UPC 5, dan 5.015202 pada UPC 6 dapat diketahui bahwa semua UPC masih berada pada tingkat kuning yang mana mengindikasikan perlu diperbaiki lagi.
Kata Kunci : Analytical Hierarchy Process, Objective Matrix, kinerja kasir.

ABSTRACT
PT. XYZ is a company engaged in financial services. PT. XYZ serves products such as KCA (Fast Secure Credit), Kresida (Credit with monthly installments), etc. This company has two offices which are commonly referred to as branch offices and Branch Service Units (Unit Pelayanan Cabang / UPC). However the conditions in the field, there is mismatch of cash flows between the real records and the money that will be deposited on the branch. The impact is that the cashier must seek responsibility for incoming and outgoing cash flows so that the cashier's performance becomes optimal and the company's financial condition becomes stable. In solving this problem, there are many methods such as Analytical Hierarchy Process (AHP) and Objective Matrix (OMAX). The results of the cashier's performance assessment at PT. Pegadaian (Persero), assessed 5 key performance indicators (KPI) for each UPC. Through the assessments using the AHP and OMAX methods, it can be concluded that the cashier's performance has a value of 5.9745 at UPC 1, 5.886918 at UPC 2, 6 at UPC 3, 5.690644 at UPC 4, 5.09093 at UPC 5, and 5.015202 at UPC 6 it can be seen that all UPC’s are at the yellow level which indicates that it needs to be fixed. Keywords : Analytical Hierarchy Process, Objective Matrix, cashier’s performance